VATIKAN (cvtogel) – Paus Leo XIV menerima kunjungan Presiden Palestina Mahmoud Abbas di Istana Apostolik, Vatikan, pada Kamis (6/11/2025). Pertemuan ini berfokus pada diskusi mendesak mengenai eskalasi konflik di Jalur Gaza dan Tepi Barat, dengan sorotan utama pada kebutuhan kritis untuk segera memberikan bantuan kemanusiaan yang memadai kepada warga Palestina yang paling rentan.
I. Komitmen Vatikan Terhadap Solusi Dua Negara
Kunjungan Presiden Abbas ke Vatikan ini menegaskan kembali ikatan historis yang mendalam antara Takhta Suci dan Negara Palestina.
- Dukungan Historis: Presiden Abbas berterima kasih kepada Paus Leo XIV atas dukungannya yang konsisten dalam mencapai perdamaian yang adil di Palestina. Paus Leo XIV dan Vatikan dikenal terus menjunjung tinggi solusi dua negara sesuai dengan hukum dan legitimasi internasional.
- Kanosisasi Orang Suci Palestina: Kunjungan ini juga menyoroti peringatan 10 tahun penandatanganan Perjanjian Komprehensif antara Takhta Suci dan Negara Palestina pada 2015, serta pengakuan Vatikan atas Negara Palestina pada 2014.
II. Penekanan Mendesak Bantuan Gaza
Isu Gaza menjadi agenda utama dalam pertemuan tersebut. Paus Leo XIV dan Presiden Abbas menekankan perlunya tekanan global untuk memastikan bantuan kemanusiaan dapat masuk ke Jalur Gaza tanpa hambatan.
- Penderitaan Rakyat: Paus Leo XIV secara berulang kali menyerukan agar penderitaan anak-anak, keluarga, dan lansia di Jalur Gaza segera diakhiri. Paus sebelumnya telah menginstruksikan Kantor Amal Kepausan untuk mengirimkan obat-obatan, termasuk antibiotik, ke Gaza.
- Mengakhiri Kekerasan: Kedua pemimpin sepakat bahwa gencatan senjata permanen sangat dibutuhkan, dan kekerasan di Tepi Barat harus segera dihentikan untuk menciptakan lingkungan yang kondusif bagi dialog dan diplomasi.
III. Ziarah dan Ikatan Kepercayaan
Sebelum bertemu Paus Leo XIV, Presiden Abbas melakukan ziarah emosional ke Makam Paus Fransiskus. Abbas menyebut mendiang Paus Fransiskus sebagai “sahabat setia rakyat Palestina” yang telah mengakui Negara Palestina tanpa perlu diminta.
Kunjungan Presiden Abbas ini merupakan kelanjutan dari komunikasi telepon yang intens antara kedua pemimpin, khususnya sejak konflik di Gaza memburuk pada akhir tahun 2023.