Menteri: Proyek Tanggul Laut Raksasa untuk melindungi ekonomi Indonesia
Liga335 – Menteri: Proyek Tanggul Laut Raksasa untuk melindungi ekonomi Indonesia
Proyek Tanggul Laut Raksasa (Giant Sea Wall) tidak hanya dirancang untuk melindungi garis pantai utara Jawa dari banjir dan erosi pantai, namun juga untuk melindungi zona-zona ekonomi utama Indonesia, seorang pejabat mengatakan.Berbicara di Jakarta pada hari Senin, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional dan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Rachmat Pambudy menjelaskan bahwa 56% dari total Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia berasal dari pulau Jawa, dengan 70% terkonsentrasi di sepanjang pesisir utaranya. “Dari total PDB kita, 26% dihasilkan di wilayah metropolitan Jakarta dan sekitarnya, dan 18% berasal dari Jakarta sendiri.
Melindungi infrastruktur di wilayah pesisir utara Jakarta berarti melindungi tulang punggung perekonomian Indonesia,” ujarnya.Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), PDB nasional atas dasar harga berlaku mencapai 5,95 kuadriliun rupiah atau setara dengan 362 miliar dolar AS. Rachmat mengatakan bahwa proyek Tanggul Laut Raksasa dapat berfungsi sebagai cetak biru untuk pengembangan wilayah di masa depan, terutama di daerah pesisir perkotaan.
Dia menyoroti geografi Indonesia yang unik – dengan lebih dari 17.000 pulau dan garis pantai yang panjang – sebagai faktor yang membutuhkan kebijakan pembangunan yang disesuaikan. “Dengan laut yang memisahkan dan menghubungkan pulau-pulau kita, kita harus membangun kota-kota baru dan mengembangkan model aglomerasi sendiri,” jelasnya.
Pendekatan ini, menurutnya, sangat penting untuk memastikan bahwa kebijakan pembangunan berkelanjutan dan responsif terhadap karakteristik yang berbeda di setiap daerah. “Kita harus memastikan bahwa strategi kebijakan perkotaan nasional menuju 2045 mencerminkan model pembangunan perkotaan berkelanjutan Indonesia,” ujar Rachmat. Ia mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk berkolaborasi dalam mewujudkan visi Kebijakan Perkotaan Nasional 2045.
“Ini adalah momen penyempurnaan dan penegasan – kita harus membangun kota-kota kita berdasarkan model kita sendiri. Tidak ada negara lain yang memiliki model seperti Indonesia. yang unik,” pungkas Rachmat.