Kementerian Kesehatan Indonesia akan Mencari Alternatif dari USAID karena Program Dihentikan

Kementerian Kesehatan Indonesia akan Mencari Alternatif dari USAID karena Program Dihentikan

Kementerian Kesehatan Indonesia akan Mencari Alternatif dari USAID karena Program Dihentikan

Slot online terpercaya – TEMPO.CO, Jakarta – Kementerian Kesehatan sedang mencari negara donor baru sebagai konsekuensi dari langkah Amerika Serikat yang akan menghentikan bantuan dana USAID, kata menterinya, Kamis, 6 Februari 2025. “Saya akan mencoba mencari sumber donor lain,” kata Budi Gunadi Sadikin, Menteri Kesehatan Indonesia, saat ditemui di kantor Direktorat Jenderal Sumber Daya Kesehatan.

Salah satu alternatif tersebut, katanya, adalah dana yang diperolehnya dari Australia dalam kunjungannya baru-baru ini, sebesar 130 juta dolar Australia. “Kami berhasil mengantongi komitmen tersebut, meskipun nilai dolar Australia berbeda dengan dolar AS,” katanya. Namun, USAID telah memberikan bantuan dana sebesar 100 juta dolar AS atau setara dengan Rp1 triliun.

Berdasarkan komunikasi resmi yang diterimanya, bantuan AS tersebut hanya akan ditangguhkan untuk sementara waktu. Bantuan tersebut tidak diberikan langsung kepada Kementerian Kesehatan, melainkan kepada pihak ketiga. “Hal ini tentu akan berdampak di kemudian hari,” imbuhnya.

Sebelumnya, diketahui bahwa Presiden Donald Trum p memerintahkan penutupan Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat, atau USAID. Semua staf akan kembali ke Amerika Serikat pada hari Jumat, 7 Februari 2025, menurut beberapa sumber yang dikutip oleh CBS News. Dalam pengumuman di situs webnya pada hari Selasa, USAID menyatakan bahwa hampir semua staf akan cuti pada hari Jumat malam.

Sebelumnya pada hari itu, semua misi luar negeri USAID telah diperintahkan untuk ditutup, dan semua staf telah dipanggil pulang sejak hari Jumat. Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengatakan bahwa tidak ada proyek-proyek besar di Indonesia yang didanai oleh USAID, yang akan membuktikan bahwa dampak dari penutupan USAID tidak signifikan. “Saya tidak memantau proyek-proyek USAID, tetapi kita relatif tidak terpengaruh karena tidak ada proyek-proyek besar di sini,” katanya pada hari Rabu dalam sebuah konferensi pers.

Ilona Estherina dan Dewi Rina Cahyani berkontribusi dalam penulisan artikel ini.