Dari bintang rock hingga anggota parlemen: Bagaimana para selebritas mengguncang politik Indonesia
Liga335 – Ia adalah seorang bintang rock yang membawakan lagu-lagu yang dicintai jutaan orang Indonesia, dan kini ia bertekad untuk menjadi anggota parlemen yang akan menentukan masa depan bangsa. Elfonda “Once” Mekel, mantan vokalis salah satu band paling populer di Indonesia, Dewa 19, adalah salah satu dari sekitar 80 selebriti yang berharap dapat menggunakan popularitas dan pesona mereka untuk mendapatkan kursi di DPR pada pemilu 14 Februari. “Saya yakin saya dapat berkontribusi dengan baik untuk pembangunan Indonesia,” kata Elfonda, yang mencalonkan diri sebagai anggota legislatif dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), kepada BeritaBenar.
Dia mengatakan dia ingin fokus pada isu-isu seperti kemiskinan, pengangguran, perawatan kesehatan, dan bantuan sosial, yang dia yakini sering diabaikan oleh pemerintah. “Saya tidak setuju dengan hanya mengandalkan popularitas,” katanya. Partai-partai politik di Indonesia memiliki sejarah panjang dalam merekrut wajah-wajah terkenal untuk meningkatkan peluang mereka untuk menang, namun tingkat keberhasilan mereka sering kali mengecewakan – 18 dari 23 partai politik menang pada tahun 2014, sementara hanya 14 dari 80 partai politik yang berhasil mendapatkan kursi di parlemen.
n 2019. Elfonda “Once” Mekel, calon anggota DPR dan mantan vokalis band papan atas Dewa 19, bernyanyi dalam sebuah acara kampanye untuk warga Indonesia di luar negeri di Kuala Lumpur, 5 November 2023. (S.
Mahfuz/BenarNews) Maraknya caleg dari kalangan selebritas merupakan fenomena global, mulai dari Arnold Schwarzenegger di California hingga Volodymyr Zelensky di Ukraina. Di Indonesia, fenomena ini sangat terasa, karena partai-partai memanfaatkan popularitas dan pengaruh mereka untuk mempengaruhi para pemilih. “Umumnya, selebriti memiliki kehadiran publik yang signifikan dan basis penggemar yang besar, yang merupakan langkah strategis untuk menggalang dukungan pemilih akar rumput,” kata Wasisto Raharjo Djati, seorang analis politik di Badan Riset dan Inovasi Nasional, kepada BeritaBenar.
“Selain itu, para selebritas sering kali memiliki kemampuan finansial untuk mendanai kampanye mereka, menawarkan jalan pintas bagi partai politik yang menghadapi keterbatasan anggaran untuk membiayai semua kandidat mereka.” Beberapa selebriti telah membuktikan diri mereka sebagai politisi yang mumpuni, seperti Rieke Diah Pitaloka, De de Yusuf dan Nurul Arifin. Rieke, dari Bekasi, Jawa Barat, adalah seorang mantan aktris yang kini menjadi anggota parlemen senior di PDI-P, partai yang berkuasa di bawah kepemimpinan Presiden Joko “Jokowi” Widodo.
Dede, seorang mantan model dan aktor, telah bekerja di berbagai kantor parlemen atau kantor pemerintah daerah selama lebih dari satu dekade. Nurul, yang juga mantan aktor dan model, adalah wakil ketua Partai Golkar, yang mendukung calon presiden, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto. Dede Yusof (kiri), mantan model dan aktor yang kini menjadi politisi, mengunjungi sebuah sekolah di Kendal, Jawa Tengah, Indonesia, dalam sebuah foto yang diposting di akun Instagram-nya pada 16 November 2023.
(Via Instagram/ddyusuf66) Namun, Arya Fernandes, seorang analis di Centre for Strategic and International Studies, mengatakan bahwa para selebritas yang berhasil adalah pengecualian yang langka. “Tidak semua selebriti yang masuk ke dalam bursa ini diciptakan sama, dengan beberapa di antaranya memiliki kualifikasi yang terpuji dan ketertarikan yang tulus pada politik,” katanya. Beberapa analis dan pengamat telah menyatakan kekhawatiran bahwa masuknya selebriti yang tidak memiliki pengalaman dalam urusan publik dalam pemilihan umum nasional dapat merusak kualitas dan kredibilitas badan legislatif.
Dengan memilih wajah-wajah terkenal sebagai calon anggota legislatif, kata Arya, partai-partai lebih memprioritaskan “pragmatisme daripada kompetensi,” yang mungkin akan berdampak pada kinerja DPR. Nurul Arifin, mantan aktor dan model yang merupakan wakil ketua Partai Golkar, berbicara dalam sebuah acara kampanye untuk pemilihan umum Februari dalam sebuah foto yang diposting di akun Instagram-nya pada 3 Desember 2023. [Anang Hermansyah, penyanyi rock yang telah menjadi sorotan selama lebih dari tiga dekade, berhasil mencalonkan diri sebagai anggota DPR RI dari daerah pemilihan Bogor, Jawa Barat, pada tahun 2014, namun tidak mencalonkan diri lagi pada tahun 2019.
Kini, ia siap untuk kembali ke dunia politik, namun kali ini ia akan maju sebagai perwakilan PDI-P dan bukan sebagai perwakilan Partai Amanat Nasional (PAN). “Sudah menjadi hal yang lumrah bahwa masyarakat membutuhkan pelayanan kesehatan infrastruktur, infrastruktur jalan, pendidikan, bantuan sosial, dan jaring pengaman sosial. Di situlah saya [ingin] menyelesaikan masalah di dapil saya,” katanya kepada BeritaBenar.
Muhammad Farhan, yang sebelumnya adalah pembawa acara TV dan aktor, maju sebagai caleg untuk kedua kalinya dari Partai Nasional Demokrat di Jawa Barat. Muhammad Farhan, mantan pembawa acara TV dan aktor yang mencalonkan diri sebagai anggota legislatif dari Jawa Barat, Indonesia, memberi isyarat di sebuah acara kampanye dalam sebuah foto yang diunggah di akun Instagram-nya pada 1 Desember 2023. [Via Instagram/hmfarhanbdg] Ia mengatakan bahwa ia ingin memastikan kebebasan berekspresi dan berpendapat di media.
Dia juga percaya pada kesetaraan sosial-ekonomi. “Politik adalah salah satu cara untuk memberikan kesempatan yang sama bagi semua orang untuk sejahtera bersama,” katanya. “Kebebasan berekspresi masih belum terjamin 100% – baik karena adanya persekusi dari masyarakat maupun upaya pembungkaman dari pihak berwenang.”