Ekonomi Indonesia akan menguat di Q4 di tengah kebijakan BI yang longgar Analis
Liga335 daftar – Ekonomi Indonesia akan menguat di Q4 di tengah kebijakan BI yang longgar Analis
Riset UOB Kay Hian memproyeksikan perekonomian Indonesia akan menguat pada kuartal IV-2025, seiring dengan stabilnya likuiditas perbankan dan kebijakan moneter yang akomodatif Analis UOB Kay Hian Suryaputra Wijaksana dalam risetnya di Jakarta, Selasa, mengatakan aktivitas ekonomi diproyeksikan meningkat seiring dengan akselerasi belanja pemerintah.Proyeksi peningkatan itu juga didorong oleh membaiknya stabilitas politik serta meningkatnya kepercayaan bisnis dan konsumen pada kuartal IV-2025, yang diharapkan dapat mendukung akselerasi moderat pertumbuhan kredit pada akhir 2025. “Percepatan realisasi belanja fiskal dan membaiknya sentimen domestik akan mendorong pertumbuhan M2 (uang beredar) yang lebih stabil serta memperkuat fondasi ekonomi menjelang akhir tahun,” kata Wijaksana.
“Likuiditas dari penempatan dana pemerintah di Himpunan Bank-bank Milik Negara (Himbara) masih Ekses likuiditas perbankan mengalir ke pasar obligasi pemerintah sehingga mendorong tingginya permintaan dan menyebabkan penurunan imbal hasil (yield) Surat Utang Negara (SUN) secara signifikan pada September 2025, katanya. Lebih lanjut, ia mengatakan kondisi ini juga diperkuat oleh pembelian obligasi oleh Bank Indonesia (BI), yang semakin memperkuat pasar surat utang dalam negeri. “Dengan permintaan obligasi pemerintah yang jauh melebihi suplai, imbal hasil obligasi cenderung menurun,” kata Wijaksana.
Di sisi lain, ia memproyeksikan tekanan inflasi diperkirakan tetap terkendali meskipun likuiditas meningkat, dengan inflasi diproyeksikan sebesar 2,7% pada tahun 2025, atau masih dalam kisaran target BI sebesar 1,5%-3,5%. “Dengan inflasi yang stabil dan pertumbuhan ekonomi yang kuat, ia meyakini BI akan mempertahankan kebijakan moneter yang longgar untuk mendorong ekspansi kredit dan menjaga momentum pemulihan,” kata Wijaksana. “Kombinasi dari stabilitas rupiah, surplus neraca perdagangan dan inflasi yang rendah akan mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih baik,” katanya.
Dengan inflasi yang terkendali, pasar obligasi yang solid, dan kebijakan moneter yang mendukung, ia juga meyakini Indonesia tetap berada di jalur yang kuat untuk mempertahankan momentum ekonomi hingga 2026. Pertumbuhan uang beredar dalam arti luas (M2) meningkat menjadi 8,0 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) pada September 2025, naik dari 7,6 persen (yoy) pada bulan sebelumnya.Pertumbuhan ini didukung oleh peningkatan aktiva luar negeri bersih (ALN) sebesar 12,6 persen (yoy), didorong oleh pelemahan nilai tukar rupiah dan surplus perdagangan yang signifikan Sementara itu, pertumbuhan aktiva dalam negeri bersih (PDN) tercatat sebesar 6,8 persen (yoy) pada September 2025, yang mengindikasikan bahwa likuiditas pemerintah di sektor perbankan belum sepenuhnya tersalurkan ke dalam bentuk kredit baru.