Instrumen ekonomi Indonesia dioptimalkan untuk menjaga pertumbuhan domestik
Taruhan bola – Instrumen ekonomi Indonesia dioptimalkan untuk menjaga pertumbuhan domestik
Berita terkait: Kadin dukung langkah strategis tanggapi tarif balasan AS
Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Indonesia akan mengoptimalkan seluruh instrumen ekonomi yang dimiliki, mulai dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) hingga Danantara Sovereign Wealth Fund, untuk menjaga ketahanan dan pertumbuhan ekonomi di tengah ketidakpastian global. “Seluruh instrumen, kebijakan, regulasi, dan aksi harus dipertimbangkan secara detail dan menyeluruh untuk memastikan kemajuan ekonomi yang efektif dan kemakmuran yang merata dan berkeadilan bagi masyarakat,” kata Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam akun Instagram resminya @smindrawati, Selasa.Menkeu mengatakan optimalisasi sumber daya alam, BUMN, dan sumber daya manusia (SDM) juga akan diupayakan untuk menjaga kinerja ekonomi domestik.
“Optimalisasi instrumen ekonomi nasional akan menciptakan nilai tambah, memperkuat daya saing, serta menjaga ketahanan dan kedaulatan ekonomi Indonesia di masa depan,” kata Menkeu. Strategi ini juga disepakati oleh pemerintah dalam pertemuan dengan Presiden Prabowo Subianto di Istana Merdeka pada hari Senin (7 April), kata Menkeu. Menurut Sri Mulyani, dalam pertemuan tersebut, pemerintah membahas cara-cara untuk meningkatkan kolaborasi antara pemerintah, perusahaan negara, sektor swasta, dan masyarakat untuk memperkuat ketahanan pangan dan energi.
Presiden Prabowo menekankan pentingnya membangun sistem ekonomi yang berorientasi pada pemerataan pembangunan dan kemakmuran rakyat. Ia juga menekankan pentingnya pembangunan sumber daya alam yang kompeten, profesional, dan bersinergi dengan pembangunan sumber daya manusia, serta tindakan afirmatif dalam kegiatan ekonomi yang dilakukan secara hati-hati dan akuntabel dengan tekad yang kuat untuk mencapai tujuan. “Tugas mulia ini tentu penuh dengan tantangan baik dalam perumusan, perencanaan, maupun implementasinya,” kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian.
Tidak ada Salah satu tantangan ekonomi Indonesia saat ini adalah tarif impor resiprokal sebesar 32% yang diberlakukan oleh Presiden AS Donald Trump minggu lalu, yang dapat berdampak signifikan terhadap industri Indonesia. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto pada hari Minggu (6 April) mengatakan bahwa alih-alih memberlakukan tarif pembalasan, pemerintah Indonesia memilih untuk menggunakan diplomasi untuk mencari solusi yang saling menguntungkan bagi kedua negara.