Gunung Ibu di Indonesia meletus, menyemburkan lahar panas dan asap

Gunung Ibu di Indonesia meletus, menyemburkan lahar panas dan asap

Gunung Ibu di Indonesia meletus, menyemburkan lahar panas dan asap

Liga335 daftar – Artikel ini telah ditinjau sesuai dengan proses dan kebijakan editorial Science X. Para editor telah menyoroti atribut-atribut berikut ini untuk memastikan kredibilitas konten:
Gunung Ibu adalah salah satu gunung berapi paling aktif di Indonesia, meletus lebih dari 2.000 kali tahun lalu.

Sebuah gunung berapi di Indonesia bagian timur meletus pada hari Sabtu, memuntahkan lahar panas dan mengeluarkan kolom asap dan abu setinggi empat kilometer (3,1 mil) ke udara, kata seorang pejabat.
Gunung Ibu, di pulau Halmahera di provinsi Maluku Utara, meletus pada pukul 19:45 waktu Indonesia tengah (1145 GMT), mengirimkan kolom api yang membumbung tinggi ke angkasa.
“Lava pijar terlihat sejauh dua kilometer dari pusat letusan,” kata Kepala Badan Geologi Muhammad Wafid dalam sebuah pernyataan.

Gambar-gambar dari pos pemantauan gunung berapi menunjukkan kolom api berwarna merah terang dan asap tebal berwarna gelap mengepul tinggi di atas kawah gunung berapi.
Gunung berapi tersebut saat ini masih berada pada level siaga tertinggi kedua.
Belum ada perintah evakuasi baru, tetapi pengunjung dan Penduduk desa telah diminta untuk mengosongkan zona empat hingga 5,5 kilometer dari puncak.

Badan ini juga mendesak masyarakat untuk mengenakan masker dan kacamata pelindung jika terjadi hujan abu vulkanik.
Gunung Ibu merupakan salah satu gunung berapi paling aktif di Indonesia, meletus lebih dari 2.000 kali tahun lalu.

Lebih dari 700.000 orang tinggal di pulau Halmahera pada tahun 2022, menurut data resmi.
Indonesia, sebuah negara kepulauan yang luas, sering mengalami aktivitas seismik dan vulkanik karena posisinya yang berada di “Cincin Api” Pasifik.

Tahun lalu, Gunung Ruang di provinsi Sulawesi Utara meletus lebih dari setengah lusin kali, memaksa ribuan penduduk di pulau-pulau di sekitarnya untuk mengungsi.

© 2025 AFP